Katika ku hitung dengan sepuluh jari ku
dan panas matahahari mulai berkurang
Ingat
masih ada catatan sore
yang harus aku selesaikan
Alangkah sayang jika masih tertumpuk di kepala
Mengendap dan lupa
Seperti sifat manusia
Mula-mula terucap
Lalu kau gaungkan agar semua tahu
tapi gaung itupun hanya sekejap
berubah menjadi ratap
Menoleh tanpa berbuat apa-apa
Hanya itu yang kau bisa?
Lari...
Lari kencang ...
Semakin kencang .....
Seolah ketakutan .......
Kalau-kalau aku bertanya
Dimana gaungmu yang dulu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar